Sabtu, 22 Desember 2012

Ribuan Pekerja Terancam Jadi Pengangguran Tahun 2013


Ribuan Pekerja Terancam Jadi Pengangguran

chiberz.com: , Jakarta - Ribuan pengangguran akan mengancam Ibukota Jakarta. Hal itu setelah puluhan pengusaha berencana melakukan pengurangan karyawan secara besar-besaran pasca-kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2013, sebesar Rp2,2 juta.

"Saya menerima 60 pengusaha KBN (Kawasan Berita Nusantara), intinya mereka merasa keberatan dengan penetapan UMP Jakarta 2013. Mereka meminta pemerintah penundaan UMP," kata Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang di Jakarta, Jumat (23/11/2012).

Ia menjelaskan, jika pemerintah daerah tetap menetapkan besaran UMP DKI 2013 sebesar Rp2,2 juta, maka bukan tidak mungkin akan terjadi pengurangan karyawan. "Tahu lah 60 perusahaan, jika 1 perusahaan terdapat 1-2 ribu karyawan, maka bukan tak mungkin 80 ribu karyawan terlantar atau bahkan terancam di PHK, karena ga bisa bayar gaji karyawan," tegasnya.

Tak hanya itu, dampak dari kenaikan UMP DKI Jakarta 2013 yang siknifikan atau sebesar 44 persen dari UMP DKI 2012, menurutnya dapat menyebabkan relokasi perusahaan yang ada di Jakarta ke daerah dimana UMP nya lebih kecil. "Apalagi DKI tengah melakukan program wirausahawan bagi pemuda di Jakarta, kalau begini bagaimana bisa," jelas Sarman.

Seperti diketahui kenaikan UMP DKI Jakarta 2013 sebesar Rp2,2 juta cukup membuat pihak pengusaha keberatan. Bahkan Dewan Pengupahan dari unsur pengusaha menuding adanya 'main mata' antara pemerintah dengan unsur buruh. Dengan kondisi ini, pengusaha meminta Pemerintah untuk meninjau kembali besarnya UMP DKI Jakarta 2013.[bay]

Sabtu, 24 November 2012

Google Sediakan 100.000 Domain Gratis untuk UKM



 - Masih minimnya jumlah pengusaha di Indonesia yang memanfaatkan media online membuat Google tergerak dengan menyediakan domain dan hosting melalui program 'Bisnis Lokal Go Online'.

Program ini ditujukan untuk 100.000 usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia dengan mendorong mereka mempunyai website sendiri, dengan ini mereka bisa berjualan melalui media online.

Managing Director Google Southeast Asia, Julian Persaud menjelaskan lebih dari 40 juta penduduk Indonesia menggunakan internet secara rutin dan lebih dari 130 juta orang menggunakan akses online melalui perangkat seluler untuk mencari toko dan layanan lokal.

Rata-rata pengguna internet di Indonesia umumnya untuk mencari informasi seputar hiburan, tempat makan, olahraga, berita ataupun informasi tentang di mana mereka dapat membeli produk elektronik terbaru.

Namun statistik menunjukkan hanya ada 75.000 UKM dari total 17 juta UKM yang baru memiliki website sendiri. Sebagian besar UKM tersebut belum online dikarenakan mereka umumnya menganggap bahwa website masih mahal, rumit atau alasan tidak punya waktu.

"Kami ingin bantu mereka. Dukungan yang kami berikan berupa pembuatan domain gratis dan hosting gratis selama setahun kepada 100.000 UKM," ungkap Julian di acara Bisnis Lokal Go Online di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (11/1/2012).

Bantuan dari Google ini secara lebih rinci yaitu:
- Gratis domain ".co.id" untuk satu tahun pertama setelah pendaftaran. Untuk tahun berikutnya peserta UKM akan dikenakan biaya maksimal Rp 150.000 per tahun.
- Gratis konsultasi dan edukasi bisnis yang berkelanjutan
- Gratis iklan online dan terdaftar di Google Maps
- Kupon AdWords bernilai Rp 500.000 untuk 100.000 pendaftar pertama yang telah mengaktifkan situs mereka dan memiliki akun di AdWords

Selain itu, Google melihat ada potensi pertumbuhan yang sangat besar bagi UKM di Indonesia. Program 'Bisnis Lokal Go Online' ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang Google kepada Indonesia. Harapannya, Google dapat memberikan manfaat ekonomi secara nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Untuk program Bisnis Lokal Go Online ini, Google akan menggunakan Business Site Builder, sebuah piranti lunak gratis buatan Google yang dapat  dipergunakan untuk mendesain website, yang juga secara otomatis dapat membuat situs untuk ponsel pintar maupun feature phone.

Business Site Builder ini dirancang untuk meminimalisasi kendala yang selama ini menyulitkan UKM untuk go online, dengan menjadikan proses membuat dan mengelola sebuah website murah, cepat, dan gratis.

Untuk mendapatkan penawaran dari Google ini silakan kunjungi website berikut ini, http://www.bisnisgoonline.co.id/.

Google mengadakan program ini bekerjasama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (Aptikom), Melsa, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Bakrie Connctivity dan Multiply.com.



Rabu, 21 November 2012

181 TKI Terancam Hukuman Mati



Chiberz News: Berita ini sungguh miris, silahkan di simak :
Sekitar 181 tenaga kerja Indonesia di Malaysia dan Arab Saudi terancam hukuman mati. "Ada ratusan yang sedang terancam hukuman mati. Semuanya diberi pendampingan oleh pemerintah," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, usai rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan, 20 November 2012.

Muhaimin menyebutkan, di Arab Saudi, ada 32 TKI yang terancam hukuman mati. Jumlah itu terdiri dari sepuluh orang yang sedang tahap banding, sembilan orang masuk pengadilan tahap pertama, dua belas orang dalam proses penyidikan, dan seorang dalam proses ta''zir.

Sedangkan di Malaysia, saat ini ada 149 TKI terancam hukuman mati. Dari data itu, ada 63 orang yang sedang diproses di Mahkamah Tinggi, 44 orang di Mahkamah Rayuan, 23 orang di Mahkamah Persekutuan, dan 19 orang sudah dalam tahap inkrah atau putusannya berkekuatan hukum tetap.

Menurut Muhaimin, pemerintah berupaya agar TKI tersebut bebas dari ancaman hukuman mati. Pemerintah semula juga berupaya memulangkan mereka ke Tanah Air, namun urung lantaran para TKI mesti menjalani proses hukum.

Muhaimin mengungkapkan, upaya pemerintah membebaskan TKI dari ancaman hukuman mati selama ini dibantu anggaran Rp 200 miliar. Namun, karena di luar negeri hukuman mati mesti ditebus dengan diyat atau uang pengganti yang jumlahnya tak sedikit, besaran anggaran itu dikhawatirkan tak mencukupi.

"Diyat harus dikeluarkan jika seseorang dinyatakan terbukti membunuh oleh pengadilan. Karena itu, jika cadangan anggaran di Kementerian Luar Negeri tidak cukup, kami minta bantuan DPR agar ini teratasi," ujar Muhaimin.

Ia mencontohkan TKI bernama Satinah binti Jumadi Amad Rabin, yang saat ini tengah terancam hukuman mati di Arab Saudi. Satini dituduh membunuh ibu majikannya dan mengambil uang sejumlah 37.970 rial Saudi.

Pengadilan telah menyatakan Satinah bersalah. Oleh ahli waris korban, Satini diminta membayar diyat sebesar 10 juta rial Saudi atau senilai Rp 26 miliar. Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan penundaan pelaksanaan hukuman mati dengan memenuhi diyat yang diminta ahli waris korban.